Sabtu, 29 April 2017

PUSING

   Hujan rintik-rintik mulai turun dan perlahan tapi pasti gerimis  mulai membasahi Jakarta yang sudah seminggu panas terik.  Aroma tanah sehabis hujan memang menyegarkan membuat pikiranku yang semenjak kemarin tegang kini mulai mengendur ditambah lagi dengan pijitan dari tangan kekar Marsel suami tercinta.   Kehamilanku memasuki usia delapan bulan kurang lebih tinggal sebulan lagi junior yang di nanti akan hadir. 
  
   Tubuh ini mulai cepat merasa lelah ditambah lagi gerakan junior yang kuat dan gesit sibuk berputar kesana kemari.  Malam ini tidurku terasa nyenyak entah karena faktor cuaca yang sejuk habis disiram hujan atau karena pijitan Marsel.
Jam diatas nakas menunjukan pukul dua dini hari kulihat ke sisi kiri Marsel tertidur nyenyak seperti bayi.  Rasanya kandung kemih ini sudah penuh dan ingin segera keluar,  kaki ini kupercepat langkahnya menuju kamar mandi.  Baru selangkah kaki kiri masuk kamar mandi tiba-tiba
"teess" seperti bunyi balon berisi air meletus.  Begitu banyak cairan berlendir seperti air seni keluar dan tidak bisa di bendung.  Berkali-kali kupanggil Marsel namun tidak bereaksi, kepanikan mulai melanda.  Karena panik dan kesal, Bintang mengarahkan sandal yang akan dipakai ke suaminya yang tertidur pulas.  Tersentak Marsel melihat istrinya yang sedang berdiri didepan kamar mandi sambil menangis.
Setengah sadar Marsel langsung memeluk istrinya dan menanyakan kondisinya.
"Kenapa basah semua Bive, kamu jatuh?" tanya Marsel panik sambil membopong istrinya ke sofa dekat pintu kamar mandi.

"Aku ga tau banyak cairan lengket, cepet panggilin mama" perintahnya untuk membangunkan ibu mertuanya.

Secepat kilat Marsel berlari ke arah kamar ibunya.  Beberapa kali pintu di ketuk akhirnya sang ibu keluar dari kamar dengan nada panik Marsel menarik tangan ibunya dan menceritakan kalau istrinya banyak mengeluarkan air.

"Bintang kenapa, Nak" sambil melihat kondisi menantunya.
Bintang hanya menggeleng, setelah melihat kondisi menantunya dia langsung menyuruh anaknya untuk ke rumah sakit karena air ketubannya sudah pecah.

   Dengan segala kepanikan yang coba ia tangani akhirnya sampai juga di ruang UGD.  Perawat menyuruhnya untuk menunggu dikeluar.  Sang ibu berusaha menenangkan putranya dengan tidak putus berdoa.  Setengah jam kemudian dokter yang menangani Bintangpun datang membawa kabar kalau istrinya mengalami ketuban kembar dan memberikan solusi jika sampai nanti siang belum mengalami kontraksi keputusannya harus dilakukan tindakan operasi  sesar.

"Lakukan yang terbaik untuk keselamatan istri dan anak saya, Dok" pinta Marsel dengan terbata-bata.
Marsel menemui ibunya dan menceritakan semuanya.  Dengan sabar sang ibu menyuruh untuk tetap mendampingi istrinya.  Kutinggalkan mama yang sibuk mengabari seluruh keluarga.
  
   Diantara kepusingan ini baru tersadar kalau Marsel ke rumah sakit amat sangat memalukan hanya memakai celana boxer dan kaus sobek dimana-mana...Ya Tuhaaan!!

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar