Hujan menghalangiku untuk segera kembali ke rumah. Sudah dua hari ini aku pulang telat waktu, genangan air membuat jalan jadi macet sehingga menyulitkanku. Suamiku berusaha memahami masalahku dengan menawarkan jasa untuk menjemputku tetapi dengan halus berdalih tidak ingin merepotkan siapapun. Sore ini tanpa diduga suamiku sudah menunggu di lobi untuk menjemput,
"Sudah selesai Biv, aku di lobi ya" ujarnya diujung telpon.
"Mahy...tunggu ya aku turun ini lagi siap-siap" ujarnya bergegas.
Bintang langsung menghampiri suaminya dengan senyum yang terduga.
"Ga repotkan, sampai bisa jemput aku" ujar Bintang sambil bergelayut manja.
"Kalo untuk kamu semua pasti bisa" jawabnya jujur.
Mereka berpayungan menuju mobil. Saat keluar dari halaman kantor,
"Biv, punya ide ga enakan kita ngapain ya?" tanya Marsel.
"Mahy, kenapa lagi jenuh ya" sambilq mengelus wajah suaminya yang sedang menyetir.
Saat melawati mall Marsel langsung membelokan mobilnya ke arah mall tersebut.
"Kita nonton yuk!" ajak Marsel tanpa meminta persetujuan istrinya.
Bintang mencoba memahami watak suaminya karena mereka memang masih dalam proses penyesuaian pribadi masing-masing.
"Mahy, yang penting kamu senang" ujar Bintang tersenyum.
"Tapi aku ga mau seperti itu aku maunya kita berdua bisa saling membutuhkan" ujar Marsel tanpa menoleh sedikitpun.
Bintang merasa ada yang tidak beres dengan suaminya. Sambil bergandeng tangan mereka memasuki bioskop.
"Mahy, Bive mo beli popcorn dulu ya...terus minumnya apa?" ujar Bintang mencoba menetralisir keadaan.
"Oke, air mineral aja yang dingin" ujarnya senyum.
Pertunjukan film masih berlangsung tetapi hati dan pikiran Bintang entah kemana berbeda dengan Marsel yang masih asik menikmati film laga itu.
Sampai akhirnya pertunjukan selesai suaminya langsung mengajak makan di resto favoritnya bakmi GM.
Baru satu suap makanan masuk ke dalam mulutnya tiba-tiba melihat suaminya menghabiskan bakmi dengan lahab di tambah dengan pangsit goreng andalan resto ini. Bintang mulai merasa jijik dengan cara makan suaminya. Dengan tergesa-gesa dia pamit hendak ke kamar kecil, rasa mual mulai menjalar tenggorokannya. Belum sempat masuk bilik wc dia berlari ke arah wastafel tiba-tiba keluarlah cairan kuning dari mulutnya.
Setelah itu Bintang mengatur hati dan pikirannya sebelum keluar menemui Marsel.
"Biv...kamu ga pa pa kan?" tanya suaminya cemas karena wajah Bintang mulai memutih.
"Habiskan dulu makanannya terus kita pulang yaa" ujar Marsel lagi.
"Ga deh, aku ingin pulang sekarang" ujar Bintang singkat.
Sesampai di rumah setelah membersihkan diri Bintang langsung tidur. Marsel heran melihat tingkah istrinya dalam beberapa hari ini yang tidak tahu sebab akibat.
Saat terjaga dari tidur Bintang merasa kesal melihat Marsel yang tidur disebelahnya mengeluarkan air liurnya alias ngiler. Rasa mual kembali menyerang dengan tergesa-gesa dikeluarkan cairan dari mulutnya sama seperti semalam cairan itu masih berwarna kuning.
Mendengar suara orang sedang muntah, Marsel langsung terbangun dan menemui istrinya di kamar mandi.
Saat melihat suaminya, Bintang semakin marah dan mengusirnya.
Diantara keheranan dirinya, Marsel mencoba bersikap tenang. Entah apa yang terjadi dengan istrinya itu.
Marsel menutup shalatnya dengan doa berharap watak istrinya tidak kembali seperti dulu. Aku menginginkan kamu yang sekarang bukan yang dulu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar