Senin, 01 Mei 2017

WELCOME TO MY HEART

   Sore ini, setelah tujuh jam masa peralihan akhirnya Muhamad Bima Pradana bayi laki-laki buah hati Marsel dan Bintang sudah bisa ikut bergabung dengan keluarga besarnya. Bima begitu panggilannya memiliki tubuh yang montok untuk ukuran bayi prematur, dengan berat tiga koma lima dan panjang lima puluh satu lebih tepatnya seperti raksasa pantas kalau dinamakan Bima dewa bertubuh tinggi besar dan kuat. Tetapi nama Bima adalah kependekan dari Bintang dan Marsel.

   Pintu kamar 701 diketuk dan masuklah suster yang mendorong boks bayi berisi pangeran Bima yang sedang tertidur lelap. 
"Sore nyonya Bintang, ini si ganteng sudah waktunya minum ASI" ujar suster sambil memindahkan Bima ke sisi Bintang.

"Saatnya belajar menyusui ya" ujar Ibu Melia mertua Bintang sambil membantu mengepaskan posisi cucunya.

    Merasa terganggu, suara tangis Bima menggema keseluruh ruangan.  Dengan sigap Bintang langsung memeluk mencoba menenangkan buah hatinya.
Bima menyusu dengan kuat seperti kehausan padahal beberapa saat yang lalu tertidur pulas.  Beberapa waktu sebelumnya Bintang mengikuti kelas perawatan bayi jadi sedikit banyak dia sudah bisa menangani kerewelan Bima.
"Anak bunda, kenapa nangis...haus ya" ujarnya mengajak sang jagoan bicara.

"Cepet Bive disusuin, kasian tuh nangisnya rame banget!" seru Bu Melia panik.

"Sebentar mam, Bintangkan masih belajar  apalagi Bima badan berat" bela Marsel menenangkan sambil memegang pundak sang ibu.

    Melihat Bima sudah mulai menyusu dengan nyaman Bu Melia juga merasa tenang, kekawatirannya sebagai nenek memang tidak beralasan ingin selalu ikut campur.  Tamu berdatangan silih berganti mengucapkan selamat atas kelahiran buah hati mereka.  Ruangan sudah mulai penuh dengan kado dan buah, seperti etalase toko sofapun berubah fungsi.  Mba Rima yang sedari tadi sibuk mengatur kado mengusulkan untuk membawa pulang kadonya.
"Tang, biar ga tambah sesak dibawa pulang aja ya sambil anter pulang mama."

"Ya udah bawa aja kasian juga orang pada ga bisa duduk" kata Bintang sambil menepuk-nepuk punggung Bima agar bersendawa.

"Oke ade tolong bantuin om bawa ke mobil ya" pinta Mba Rima kepada anak bungsunya.

Dengan sigap Marsel dan sang keponakan membawa kado ke mobil.

   Setelah semua pamit pulang tinggal mereka bertiga Marsel, Bintang dan juniornya Bima.  Keluarga kecil ini sedang menikmati kebahagiaannya dengan peran masing-masing sebagai ayah, ibu dan anak.
   Marsel tidak bisa membayangkan betapa dalam setahun kebahagiaan sambung menyambung menemuinya...selamat datang dihatiku...welcome to my heart Bintang dan Bima.

  

  

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar