Sabtu, 06 Mei 2017

BOYONGAN 2

    Masalah yang tengah dilanda Bintang memang butuh waktu dan usaha yang cukup memakan perasaan.  Bayangkan saja jika selama ini dia harus mengolah emosi ketika berhadapan dengan Bu Melia ibu mertuanya, sekarang lebih ekstra tegar karena dua kubu yang dihadapi...keluarga Marsel dan keluarganya sendiri.

   Terkadang Bintang bingung jalan tengah seperti apa yang bisa membuat kedua keluarga besarnya menjadi akur tanpa konflik yang berkepanjangan.  Bintang mencoba adil dengan berdiri di tengah tanpa memihak siapapun, tetapi tetap saja suara sumbang itu masih terdengar.

"Si Bintang itu bilangnya aja ada di tengah ga mihak siapapun, dia itu muna..nyari aman" ujar ipar-iparnya.

"Bive, biarin aja jangan terlalu ngotot kamu ga bisa berharap semua harus damai seratus persen" ujar Marsel menenangkan istrinya.

   Bintang berusaha untuk tutup kuping dengan suara sumbang, yang penting sekarang dia tengah menikmati kebahagiaan di tengah keluarga kecilnya...ada Marsel suaminya dan Bima buah hatinya.

"Mahy liat deh lucu ya" ujar Bintang melihat Bima yang tidur pulas di tengah mereka berdua.

"Kalo liat Bima tidur kaya ini bikin ga tega, tapi jika sudah ngambek bikin gemes kaya mboknya pengen digigit aja pipinya" ujar Marsel melihat Bima tidur miring dengan tangan sebagai bantalnya.

   Bintang tengah membereskan barang bawaannya untuk persiapan pulang. Tidak terasa sudah tengah hari, kalau tidak ingat besok Marsel sudah mulai kerja lagi malas rasanya kembali ke Jakarta.

   Rencana jika sudah menyelesaikan tugas pengepakan, Bintang ingin memejamkan mata sebentar mumpung Bima masih tidur siang.  Tengah asik meregangkan tubuhnya, Marsel memanggil

"Bive sini deh, tadi ke pasar sama temen-temen terus di tengah jalan lihat kelinci lucu deh...Bima pasti suka" ujarnya sambil memperlihatkan sepasang kelinci dengan mata bercahaya.

"Iya lucu banget...terus siapa yang ngurus" kata Bintang bergelayut manja sambil meruncingkan mulutnya.

Marsel memang hapal luar dalam kalau istrinya tidak suka memelihara hewan, lebih suka menikmatinya.

"Tenang sayaang aku yang urus" ujar Marsel meyakinkan istrinya walau pada kenyataannya bukan dia yang mengurus.

"Kita nanti makan siangnya di tengah sawah, waktu tadi lewat ruang makan lihat menunya enak  dan wangi" ujarnya sambil menjilat bibirnya.

Bintang baru saja akan beranjak ketika Marsel menanyakan sesuatu,

"Gimana menurut Bive kalo kita perpanjang nginep satu atau dua hari lagi, anggap aja bulan madu kedua. Kalo ada ibu di tengah kita, aku pusing sendiri!" ujarnya sambil mengernyitkan dahinya.

"Besok emang ga kerja" ujarku memancing reaksinya sebenarnya tanpa diperintahpun aku pasti sudah lompat kegirangan.

"Aku yang punya perusahaan jadi ga masalahkan?" jawabnya dengan mimik lucu.

   Marsel meminta staffnya untuk menyelesaikan proyek yang tengah digarapnya karena dia akan cuti selama dua hari, alasan untuk ibunya juga tengah dipersiapkan.

"Yess akhirnya Tuhan mendengar doaku yang tengah galau dengan keadaan!" serunya dalam hati. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar